SEPI..PERGILAH..
Sepi kenapa engkau datang lagi?..Datang mu tidak ku undang dan tidak ku jemput..tapi engkau hadir juga sepi...Sepi kenapa bertandang lagi dihati ini?...Aku tidak perlukan mu lagi ..Sepi pergilah dari hati ini..Pergilah jauh dan jauhhh...Aku tidak mungkin dapat menerima mu lagi...Tapi engaku masih degil tidak mahu melepaskan cengkaman mu...cengkaman mu amat pedih untuk ku tanggung lagi...Rayu ku pada mu pergilah sepi..pergilah engkau jauhh dari hati...Berilah ruang untuk hati ini ketenangan dan keselesaan ...Pergilah sepi..Pergi...Pergilah...Pergi mu akan ku hormati..dan bawa lah juga kenangan - kenangan itu bersama-sama mu agar aku tidak dapat melihatnya lagi...Walaupun mungkin kenangan itu cukup indah untuk disimpan tapi aku tidak ada upaya lagi untuk menyimpannya..Bawalah ia bersama-samamu dan janganlah datang lagi...Selamat Tinggal sepi... Itu hanyalah monolog sepi yang boleh Ad tafsirkan dalam madah yang tak seberapa ini..Sesiapa yang pernah dibayangi sepi??...Siapakah yang pernah dicengkam sepi??..Sama-samalah kita memaksa sepi itu pergi......
Di Dalam Sepi Itu....
Di dalam sepi itu
Senja berulang senja
Setiaku masih disini
Menghitung hari yang pergi
Bersama hati yang sendu
Dirantai digelangi rindu
Demi sebuah janji
Walaupun pedih akan ku tempohi
Ku mohon padaMu Illahi
Tabahkan hatiku menjalani
Saat-saat yang duka ini
Moga ader sinar cahaya
Menjadi penyuluh
Menyeri hati yang makin sunyi......
Di dalam sepi itu
Aku terus sendiri
Menghitung hari berlalu
Mencari ke mana teman-teman ku
Yang selalu menghibur hati
Menjadi peneman di kala sunyi.....
Di dalam sepi itu
Airmata tu mengalir lesu
Mengenang suatu tragedi
Yang menguris hati
Tak mampu untuk ke tempohi
Tapi aku harus tabah
Menghadapi segala dugaan
Untuk meneruskan kehidupan
Demi mencari sejalur sinar
Untuk menempuhi hari depan...........
Di dalam sepi itu
Rindu bertandang lagi
Pada waktu-waktu yang lalu
Saat teman-teman menemani ku
Berkongsi cerita suka dan duka
Menghibur dikala aku berduka.......
Di dalam sepi itu
Aku kembali merenung diri
Siapa aku yg sebenarnya
Mengapa aku jadi begini
Masih menghitung hari
Bila aku akan gembira
Seperti aku yang dulu.....
Di Dalam Sepi Itu
Serasa diri ini Terpinggir
Di batas nan sepi
Tak sesiapa menemani
Di dalam sepi itu
Kembali ku mengingati mu
Lalu hati jadi rindu
Aku terperangkap dalam diri
Aku teperdaya oleh mimpi
Aku dikejari bayang-bayang
Keterpaksaan menyiksakan
Lama ruang hati kekosongan
Lama ku menangis sendirian
Lama hanyalah hitungan masa
Tak terluntur kenangan indah
Di antara kita
Di dalam sepi itu
Bertakhta bayangan dirimu
Mencengkam sanubariku...
Sepi itu makin dilayan makin menjadi, tak gitu Ad?
ReplyDeletekenapa sepi?
ReplyDeleteSepi itu indah,
ReplyDeletetapi kadang-kadang je la,
selalu indah tu tak nampak,
nampak salah je..
itu salah ini salah..
sepi pon salah?
salah ke salah?
-ape aku mencarut ni.. mabok ke?-
Baca poem ni berlatarbelakang- kan bunyi hujan, sambil bermain air 'bah' kat tepi tangga umh..heheh
ReplyDeleteSaudara Ad Rifza.Kekadang kita sering bertanya.Mengapa dalam hiruk pikuk suasana,sepi ghairah melatari sekeliling.Adakah kerna engkar pada sekitar yang tidak serasi?Lalu apakah solusi bagi membalut nurani serta rasanubari yang sepi..Yang tahu hanya diri sendiri!
ReplyDeleteAnne,Alam Setia,lediagli,muin,rio...
ReplyDeleteKdg2 kita sepi tapi kita tak tahu kenapa kita sepi..semakin kita mencari kenapa sepi..kita akan lebih sepi..sepi sendiri...