Friday 14 December 2007

SEPI SENDIRI..




SEPI..PERGILAH..


Sepi kenapa engkau datang lagi?..Datang mu tidak ku undang dan tidak ku jemput..tapi engkau hadir juga sepi...Sepi kenapa bertandang lagi dihati ini?...Aku tidak perlukan mu lagi ..Sepi pergilah dari hati ini..Pergilah jauh dan jauhhh...Aku tidak mungkin dapat menerima mu lagi...Tapi engaku masih degil tidak mahu melepaskan cengkaman mu...cengkaman mu amat pedih untuk ku tanggung lagi...Rayu ku pada mu pergilah sepi..pergilah engkau jauhh dari hati...Berilah ruang untuk hati ini ketenangan dan keselesaan ...Pergilah sepi..Pergi...Pergilah...Pergi mu akan ku hormati..dan bawa lah juga kenangan - kenangan itu bersama-sama mu agar aku tidak dapat melihatnya lagi...Walaupun mungkin kenangan itu cukup indah untuk disimpan tapi aku tidak ada upaya lagi untuk menyimpannya..Bawalah ia bersama-samamu dan janganlah datang lagi...Selamat Tinggal sepi... Itu hanyalah monolog sepi yang boleh Ad tafsirkan dalam madah yang tak seberapa ini..Sesiapa yang pernah dibayangi sepi??...Siapakah yang pernah dicengkam sepi??..Sama-samalah kita memaksa sepi itu pergi......

Di Dalam Sepi Itu....

Di dalam sepi itu
Senja berulang senja
Setiaku masih disini
Menghitung hari yang pergi

Bersama hati yang sendu
Dirantai digelangi rindu

Demi sebuah janji

Walaupun pedih akan ku tempohi

Ku mohon padaMu Illahi
Tabahkan hatiku menjalani
Saat-saat yang duka ini
Moga ader sinar cahaya

Menjadi penyuluh
Menyeri hati yang makin sunyi......


Di dalam sepi itu
Aku terus sendiri

Menghitung hari berlalu

Mencari ke mana teman-teman ku

Yang selalu menghibur hati

Menjadi peneman di kala sunyi.....


Di dalam sepi itu
Airmata tu mengalir lesu

Mengenang suatu tragedi

Yang menguris hati

Tak mampu untuk ke tempohi

Tapi aku harus tabah
Menghadapi segala dugaan

Untuk meneruskan kehidupan

Demi mencari sejalur sinar

Untuk menempuhi hari depan...........


Di dalam sepi itu
Rindu bertandang lagi
Pada waktu-waktu yang lalu

Saat teman-teman menemani ku

Berkongsi cerita suka dan duka
Menghibur dikala aku berduka.......


Di dalam sepi itu
Aku kembali merenung diri
Siapa aku yg sebenarnya

Mengapa aku jadi begini
Masih menghitung hari

Bila aku akan gembira
Seperti aku yang dulu.....


Di Dalam Sepi Itu
Serasa diri ini
Terpinggir
Di batas nan sepi

Tak sesiapa menemani


Di dalam sepi itu
Kembali ku mengingati mu

Lalu hati jadi rindu

Aku terperangkap dalam diri

Aku teperdaya oleh mimpi

Aku dikejari bayang-bayang

Keterpaksaan menyiksakan

Lama ruang hati kekosongan

Lama ku menangis sendirian

Lama hanyalah hitungan masa

Tak terluntur kenangan indah

Di antara kita


Di dalam sepi itu

Bertakhta bayangan dirimu

Mencengkam sanubariku...

6 comments:

  1. Sepi itu makin dilayan makin menjadi, tak gitu Ad?

    ReplyDelete
  2. Sepi itu indah,
    tapi kadang-kadang je la,
    selalu indah tu tak nampak,
    nampak salah je..


    itu salah ini salah..

    sepi pon salah?
    salah ke salah?


    -ape aku mencarut ni.. mabok ke?-

    ReplyDelete
  3. Baca poem ni berlatarbelakang- kan bunyi hujan, sambil bermain air 'bah' kat tepi tangga umh..heheh

    ReplyDelete
  4. Saudara Ad Rifza.Kekadang kita sering bertanya.Mengapa dalam hiruk pikuk suasana,sepi ghairah melatari sekeliling.Adakah kerna engkar pada sekitar yang tidak serasi?Lalu apakah solusi bagi membalut nurani serta rasanubari yang sepi..Yang tahu hanya diri sendiri!

    ReplyDelete
  5. Anne,Alam Setia,lediagli,muin,rio...

    Kdg2 kita sepi tapi kita tak tahu kenapa kita sepi..semakin kita mencari kenapa sepi..kita akan lebih sepi..sepi sendiri...

    ReplyDelete

LUAHKAN RASA YANG ADA :-)